Rabu, 19 Juni 2013

Halo Dunia Perikanan!!


I.                   PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
Ikan Patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan jenis ikan catfish yang berasal dari perairan Negara Thailand dan Vietnam. Ikan patin merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik pada tahap pembenihan maupun pembesaran. Ikan ini mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1972 (Hardjamulia et al., 1981). Kandungan protein ikan ini cukup tinggi dengan kadar kolesterol yang relatif rendah serta memiliki kandungan kalori, sehingga ikan ini baik untuk dikonsumsi ( Khairuman, 2002). Di Indonesia teknik kawin suntik ikan ini mulai dikembangkan sejak tahun 1981 (Hardjamulia et al., 1981). 

II.                   TINJAUAN PUSTAKA

B.        KLASIFIKASI IKAN PATIN SIAM (Pangasius Hypophthalmus)
Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus sinonim Pangasius sutchi) adalah ikan populer yang dibudidayakan di Indonesia (Slembrouck, J.et al., 2003).
Klasifikasi Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) menurut BSN (Badan Standar Nasional) (2000) :
Filum                           : Chordata
Kelas                           : Pisces
Sub Kelas                    : Teleostei
Ordo                            : Ostariophysi
Sub Ordo                    : Siluroidea
Famili                          : Pangasidae
Genus                          : Pangasius
Spesies                        : Pangasius  hypophthalmus



 

Gambar 1. Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus)

C.                    MORFOLOGI IKAN PATIN
Ikan patin siam adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk species Pangasius hypophthalmus yang hidup di perairan tropis Indo Pasifik. Bentuk tubuh agak memanjang, kepala berbentuk simetris, badan licin tidak bersisik, mulut agak lebar, mempunyai 2 pasang sungut, mata terletak agak ke bawah. Ikan patin siam dicirikan oleh sirip punggung yaitu D.I.4-7, sirip dada P.I.5-9, sirip perut V.3-8, anal A.30-33, serta mempunyai sirip tambahan adifose fin antara sirip punggung dan sirip ekor, bercagak dengan tepinya agak putih. Antara sirip kiri kanan harus seimbang. Warna  tubunya abu-abu kehitam-hitaman pada bagian punggung mulai dari daerah kepala sampai bagian ekor dan putih keperakan pada bagian perut (BSN, 2000).


DAFTAR PUSTAKA

Aris, 1991. Tubifex Sp kering – beku dalam kemasan vakum film polyvinyl chloride, polyethylene dan oriented polyprophylene. Skripsi Fakultas Perikanan IPB.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2000. Standar Produksi Benih Ikan Patin Siam. Standar Nasional Indonesia. 01-6483.4-2000.

Djarijah, A.S. 2001. Budi Daya Ikan Patin. Kanisius. Yogyakarta.

fishclopedia.http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxRxZ4QOqL98rTDWn98huSU2Lh9XdT1SvQBnHoFc9WQQUtW8J6UQaEARbxQDqd2DMgbz1RUeegdKVwYN7s31pPNFihdjjbRQ9T1e5AZ481M5qMP8cSa_xUds3BKbhuZ6im5PGYgefR_I/s1600/Pangasius+Hypophthalmus.jpg


Hardjamulia, A.R. Djajadireja, S. Atmawinata dan D. Idris. 1981. Pembenihan Ikan Jambal Siam (Pangasius sutchi) dengan Suntikan Ekstrak Hipofisa Ikan Mas (Cyprinus carpio). Buletin Penelitian Perikanan. 


Khairuman. 2002. Budidaya Patin Super. Agromedia. Jakarta 


Slembrouck, J. et al.,. 2003. Explanation, Interperation and Critique in the Analysis Of Discourse. Critique of Anthropology.