I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ikan Patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan
jenis ikan catfish yang berasal dari
perairan Negara Thailand dan Vietnam. Ikan patin merupakan salah satu komoditas
perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, baik pada tahap pembenihan maupun
pembesaran. Ikan ini mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1972 (Hardjamulia et al., 1981). Kandungan protein ikan
ini cukup tinggi dengan kadar kolesterol yang relatif rendah serta memiliki
kandungan kalori, sehingga ikan ini baik untuk dikonsumsi ( Khairuman, 2002). Di
Indonesia teknik kawin suntik ikan ini mulai dikembangkan sejak tahun 1981
(Hardjamulia et al., 1981).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
B. KLASIFIKASI IKAN PATIN SIAM (Pangasius Hypophthalmus)
Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus
sinonim Pangasius sutchi) adalah ikan
populer yang dibudidayakan di Indonesia (Slembrouck, J.et al., 2003).
Klasifikasi Ikan Patin Siam (Pangasius
hypophthalmus) menurut BSN (Badan Standar Nasional) (2000) :
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Sub Kelas :
Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroidea
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies
: Pangasius hypophthalmus
Gambar 1. Ikan Patin Siam (Pangasius
hypophthalmus)
C. MORFOLOGI IKAN PATIN
Ikan patin siam
adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk species Pangasius
hypophthalmus yang hidup di perairan tropis Indo Pasifik. Bentuk tubuh agak
memanjang, kepala berbentuk simetris, badan licin tidak bersisik, mulut agak
lebar, mempunyai 2 pasang sungut, mata terletak agak ke bawah. Ikan patin siam
dicirikan oleh sirip punggung yaitu D.I.4-7, sirip dada P.I.5-9, sirip perut V.3-8,
anal A.30-33, serta mempunyai sirip tambahan adifose fin antara sirip punggung
dan sirip ekor, bercagak dengan tepinya agak putih. Antara sirip kiri kanan harus
seimbang. Warna tubunya abu-abu
kehitam-hitaman pada bagian punggung mulai dari daerah kepala sampai bagian
ekor dan putih keperakan pada bagian perut (BSN, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Aris, 1991. Tubifex Sp kering – beku
dalam kemasan vakum film polyvinyl chloride, polyethylene dan oriented
polyprophylene. Skripsi Fakultas Perikanan IPB.
Badan Standarisasi Nasional (BSN).
2000. Standar Produksi Benih Ikan Patin Siam. Standar Nasional Indonesia.
01-6483.4-2000.
Djarijah, A.S. 2001. Budi Daya Ikan
Patin. Kanisius. Yogyakarta.
fishclopedia.http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxRxZ4QOqL98rTDWn98huSU2Lh9XdT1SvQBnHoFc9WQQUtW8J6UQaEARbxQDqd2DMgbz1RUeegdKVwYN7s31pPNFihdjjbRQ9T1e5AZ481M5qMP8cSa_xUds3BKbhuZ6im5PGYgefR_I/s1600/Pangasius+Hypophthalmus.jpg
Hardjamulia, A.R. Djajadireja, S.
Atmawinata dan D. Idris. 1981. Pembenihan Ikan Jambal Siam (Pangasius sutchi)
dengan Suntikan Ekstrak Hipofisa Ikan Mas (Cyprinus carpio). Buletin
Penelitian Perikanan.
Khairuman. 2002. Budidaya Patin
Super. Agromedia. Jakarta
Slembrouck, J. et al.,. 2003. Explanation,
Interperation and Critique in the Analysis Of Discourse. Critique of
Anthropology.